ImageDarurat Kekeringan! Sedekah Air Bersih Bantu Warga...
Image

Darurat Kekeringan! Sedekah Air Bersih Bantu Warga

Rp 0 dan masih terus dikumpulkan
0 Donatur ∞ hari lagi

Penggalang Dana

Image
Image
Verified Organization

Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Daud).

***

Sahabat, Mungkin untuk sebagian kita, air bukanlah sesuatu yang sulit didapat. Namun, lain halnya untuk para warga di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon-Jawa Barat yang mengalami krisis air bersih. 

Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Banyak cara telah mereka tempuh agar mendapat akses air bersih, tapi tetap tak menghasilkan solusi. Musim kemarau kekeringan, musim penghujan berujung penyakitan.

Kala musim kemarau tiba, masyarakat harus rela menggunakan genangan air di sungai yang hampir mengering bahkan kondisinya keruh. Itupun harus berebut dengan warga lain. Kalaulah terlambat, terpaksa yang datang belakangan harus rela menggunakan ulang air genangan itu. “Sudah bau dan berwarna hijau saja masih kami pakai mencuci,” ujar Srinani, salah satu warga yang sudah menetap di desa ini sejak tahun 2002.

Bukannya tanpa usaha, melalui bantuan desa, warga membangun weslik untuk persedian air bersama. Sumur bor juga jadi alternatif solusi yang hanya berakhir kebuntuan. Sudah puluhan meter tanah digali, belum juga muncul air. Material bebatuan kerap menghambat. Sudah beberapa titik dicoba, tapi tak juga muncul asa. Lagi-lagi kedua solusi ini tak menghasilkan solusi berkelanjutan yang berarti.

Di musim penghujan, warga Desa Sampiran masih bisa tertolong karena masih bisa memanfaatkan air hujan untuk ditampung lantas disaring untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus. Di tiap rumah, masyarakat hanya mengandalkan tampungan air hujan dari alat tampung sederhana berbahan kaleng cat dan seutas selang karet yang diteruskan ke bak mandi atau tangki air.

Sementara, aliran sungai yang seyogyanya hanya layak digunakan mengairi sawah, tetap dimanfaatkan warga. Bermodal pipa plastik ratusan meter, warga mengalirkan air ke rumahnya. Terkadang, warga mengeluh saat aliran sungai deras, sambungan pipa kerap terbawa air sungai. Akhirnya, terpaksa warga harus mengakses air langsung dari sungai yang punya kontur kemiringan tanah tepi yang curam.

Akibat kelangkaan air bersih ini, Desa Sampiran bahkan sempat mendapat pelabelan sebagai wilayah sumber penyakit endemik. Tentu itu berlebihan. Namun, nyatanya, kelangkaan air bersih di desa ini melahirkan masalah lain yang tak kalah mengkhawatirkannya. Tak sedikit warga yang mengidap TB Paru, Pilek, Kusta,  hingga tentunya penyakit Kesehatan Reproduksi yang juga membayangi, seperti Aliya dan Askani warga Desa Sampiran yang terkena kanker payudara. Sungguh sangat memilukan.

Sahabat, hidup kita sehari-hari berjalan selangkah lebih mudah karena berkelimpahan air. Namun, para warga Desa Sampiran yang mayoritas Dhuafa ini tak tentu bisa dapat pasokan air bersih tiap harinya.

Sahabat, Mari bersama tebarkan kepedulian kepada para warga Desa Sampiran dengan turut membangun sumur bor wakaf air bersih untuk kebutuhan para warga.

Mari, Salurkan sedekah dan bantuan terbaikmu, dengan cara:

  1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, sahabat juga bisa membagikan halaman penggalangan dana ini ke orang-orang sekitar

Terima kasih banyak

  • October, 16 2023

    Campaign is published

Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini

Fundraiser

Belum ada Fundraiser

Mari jadi Friendraiser dan berikan manfaat bagi program ini.

Doa-doa orang baik

Menanti doa-doa orang baik

Bagikan melalui:
✕ Close