11.591 Jiwa terdampak ISPA, Rumah Oksigen Muhammadiyah Mulai Dipadati Warga

Palangkaraya – LAZISMU. Warga terdampak menggunakan masker setelah bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meluas. Akibat kabut asap yang pekat ini warga juga terdampak infeksi saluran pernapasan (ISPA). Di Kalimantan Tengah (Kalteng), warga menderita batuk-batuk, sesak napas dan mata perih akibat kabut asap. Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi Kalteng, terdapat 11.591 jiwa terdampak ISPA.

Sejak dua bulan lalu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah bergerak membantu warga yang terdampak. MDMC membagikan masker gratis dan memberikan bantuan berupa pemberian nutrisi menggunakan Mobil Oksigen ke area titik – titik api yang ditinggali oleh masyarakat.

Aksi tanggap darurat yang dilakukan MDMC meinginisiasi bantuan oksigen. Pertama mobil oksigen yang sudah berjalan satu bulan lalu. Kedua, rumah oksigen Muhammadiyah, ditempatkan di gedung dakwah Muhammadiyah Kalteng yang berada di pusat kota sekitar perkantoran, pusat pendidikan dan pemukiman warga.

Sejak diinisiasi pada 16 September 2019, kehadiran Rumah Oksigen Muhamamdiyah segera disebarluaskan informasinya kepada warga yang terdampak. Menurut Wakil Ketua MDMC Kalteng, Jeri Ripaldon, Rumah Oksigen hari ini sudah beroperasi. “Operasionalnya mulai dibuka pukul 08.00 sampai pukul 21.00 WITA,” jelasnya.

Pembukaannya baru kemarin, kata Jeri. MDMC akan menginformasikan bertahap, hari ini sudah mulai berdatangan. Ada 5 warga terdampak tadi yang berhasil ditangani, tambah Jeri saat mengamati di lapangan (17/9/2019). “Meski warga sudah mulai banyak berdatangan, oksigen kemasan kaleng banyak dicari warga,” papar Jeri yang juga koordinator Tim Siaga Bencana (TSB) PWM Kalteng.

Karena terbatas, MDMC belum bisa membagi sesuai harapan masyakat soal oksigen kemasan kaleng tersebut. Dalam beberapa hari respons tanggap darurat ini, MDMC Kalteng telah menyiapkan langkah-langkah, antara lain melakukan konsolidasi dengan Pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) terdampak.

Jeri menjelaskan, langkah berikutnya adalah pelaksanaan mobil oksigen yang aktif jemput bola bagi masyarakat terdampak dan bagi petugas atau relawan yang berada di lapangan dan mengalami sesak atau gangguan pernapasan saat bertugas. Di samping itu, Jeri mengatakan, ada beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh jarak pandang yang buruk.

Selain itu, MDMC Kalteng, juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya. MDMC diminta BPBD agar Relawan Muhammadiyah ditugaskan setiap dua orang menempati posko kelurahan yang terdampak asap kebakaran baik untuk aksi pemadaman dan pendinginan titik api bersama tim TNI/Polri serta BPBD.

Langkah selanjutnya, MDMC juga melakukan pemberian makanan dan gizi tambahan bagi petugas dan rawan karhutla yang bertugas di lapangan, pungkas Jeri. (na)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *