Ciri Hewan Qurban yang Terkena Wabah PMK

Akhir-akhir ini wabah penyakit mulut dan kukuk (PMK) yang menyerang hewan ternak sedang menjadi perbincangan di Indonesia. Masyarakat-pun menjadi was-was akan wabah yang masuk sejak tahun 1887 di malang.

PMK merupakan penyakit yang cukup ditakuti oleh semua negara di dunia, ini disebabkan penyebarah wabah sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi.

Menjelang Idul Qurban, wabah PMK menjadi salah satu yang ditakuti oleh para sohibul qurban, karena mereka enggan hewan yang akan menjadi hewan qurban terkena penyakit tersebut. Walaupun ditakuti, penyakit ini tidak menyebar ke manusia.

Berikut ciri-ciri hewan ternak yang terkena wabah PMK menurut drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D. tim satgas pengendalian PMK undip yang dilansir undip.ac.id.

Pertama penyakit ini ditandai dengan pembentukan vesikel atau lepuh dan erosi di beberapa bagian sapi.

Misalnya, pembentukan vesikel terjadi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting serta sekitar kukuk yang dapat menyebabkan pincang bahkan bisa terlepas.

Ciri lainnya adalah hewan lebih sering berbaring.  Lalu terjadi penurunan bobot yang drastis pada hewan qurban. Serta penurunan produksi susu pada ternak perah secara drastis.

Penularan dapat terjadi melalui udara, pakan dan minum, perkawinan alami atau buatan serta bersentuhan. Sehingga diharapkan hewan qurban tidak banyak berpindah keluar daerah ataupun keluar kota.

Namun para sohibul qurban tidak perlu khawatir karena wabah pmk bisa terdeteksi dengan cepat sehingga dapat memilih hewan yang lebih sehat. Terutama jika menunaikan qurban melalui Lazismu.

Kelebihan melakukan qurban melalui lazismu adalah lazismu memiliki peternakan hewan qurban di seluruh Indonesia. Dan sudah melalui pemeriksaan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan hewan qurban sudah mendapatkan sertifikasi sehat.

Kedua, untuk mencegah penularan hewan qurban, lazismu memiliki rumah pemotongan hewan yang sudah disurvei status ke-halal-an-nya. Selain itu pendistribusian daging qurban sudah dibentuk berupa kemasan rendangmu.

Sehingga lebih aman dan praktis dalam penyalurannya untuk dibagikan kepada masyarakat.

Sumber : https://www.undip.ac.id/post/24488/penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-dalam-pandangan-pakar-fpp-undip.html

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *