Para relawan Muhammadiyah Posyan 1 Ciherang, Kampung Ciherang Rawa Jaya, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur mendirikan sekolah darurat untuk anak-anak penyintas gempa.
Menurut Ade Irvan Nugraha Sekretaris MDMC Jawa Barat, sekolah itu didirikan di lahan pertanian milik warga.
“Sekolah darurat ini menggantikan SD Negeri yang rusak, menggunakan lahan sayuran milik warga,” katanya.
Ade Irvan Nugraha menuturkan, setelah negosiasi dengan pemilik lahan disepakati ganti biaya tanaman sebesar 2 juta Rupiah.
“Ini bayar ganti untung untuk tanamannya,” tuturnya.
Sekolah darurat ini nantinya menurut Ade Irvan Nugraha akan dijalankan secara kolaborasi antara relawan Muhammadiyah dan guru-guru setempat yang selama ini mengajar para siswa.
“Nanti diusahakan dari UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi),” ujarnya.
Ketua Posyan Ciherang, Ridwansah, melaporkan hari ini (01/12) sebanyak 3 buah tenda untuk sekolah darurat itu sudah didirikan.
“Nantinya akan digunakan untuk pendidikan sebanyak 381 anak-anak kampung Ciherang Rawajaya,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah darurat ini didirikan untuk membantu anak-anak penyintas gempa di Kampung Ciherang Rawajaya agar bisa kembali sekolah sehingga meringankan beban psikologis mereka akibat gempa yang terjadi.
“Selanjutnya diharapkan agar anak terbiasa kembali menjalani aktivitas tanpa merasa takut atau cemas,” pungkas Ridwansah.