Shalwa Siswi Berprestasi yang Mengajar Tanpa Digaji

LAZISMUKABCIREBON.ORG – CIREBON. Shalwa Uswatun Khasanah (13), siswi kelas VIII MTs Negeri 11 Cirebon setiap pagi menempuh 3,1 km dari rumah untuk sampai ke sekolah. Rumah atau lebih tepat disebut tempat singgah bisa kapan saja diusir oleh pihak bank. Ayah Shalwa, Mujayin (46) mengalami PHK dari pekerjaannya. Namun, keluarga masih tinggal di rumahnya secara sembunyi-sembunyi.

Faktor ekonomi memaksa Mujayin bekerja di kapal laut. Pekerjaan yang tingkat keselamatan rendah dan rawan terkena penyakit. Ibu dari Shalwa, Ibu Hamidah Komala (36), memutar otak agar dapat mempertahankan hidup ketiga anaknya.

Hamidah berjualan susu dan garam di akhir pekan sambil membawa ketiga anaknya. Alhamdulillaah ada beberapa orang dermawan yang memberikan bahan untuk dijual dan mendapatkan keuntungan.

Kendaraan yang dimiliki keluarga hanya berupa sepeda pemberian seseorang yang ada di rumah. Namun sepeda tersebut pun sering rusak rantainya dan selalu dipakai Shalwa untuk pergi sekolah.

Shalwa bergegas dari pukul 6 pagi agar tidak terlambat masuk sekolah. Ia mengendarai sepeda jika rantai tak putus, angkot jika ada uang, atau paling pahit jalan kaki sejauh 3,1 km. Sepulang sekolah, Shalwa harus bergegas ke DTA Al Hidayah, Kenanga, Sumber (sekira 4 Km) untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat. Shalwa membantu guru DTA Al Hidayah untuk mengajar mengaji tanpa digaji. Ibunda Shalwa yang mengajarkan untuk ikhlas dan bermanfaat.

Sekitar pukul 5 sore barulah Shalwa pulang ke rumah. Shalwa merupakan siswa berprestasi di kelas, bahkan Shalwa mendapat  nilai tertinggi di kelas. Suatu hari, Shalwa bercerita kepada Rudy (Relawan Lazismu Kab. Cirebon) bahwa tasnya rusak. Alhamdulillaah, 22 Agustus 2019 Lazismu Kab. Cirebon memberikan bantuan berupa school kit dan sembako pada Shalwa. (chy/ar)

Kepada Bapak/Ibu yang ingin membantu Shalwa, bisa klik donasi di bawah ini:

Donasi Sekarang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *